Daftar Isi:

Bagaimana Anda menemukan kekeliruan relevansi?
Bagaimana Anda menemukan kekeliruan relevansi?

Video: Bagaimana Anda menemukan kekeliruan relevansi?

Video: Bagaimana Anda menemukan kekeliruan relevansi?
Video: Kekeliruan Logika 2024, April
Anonim

KESALAHAN RELEVANSI : Ini kekeliruan banding ke bukti atau contoh yang tidak relevan terhadap argumen yang ada. Banding untuk Memaksa (Argumentum Ad Baculum atau "Might-Makes-Right" Kekeliruan ): Argumen ini menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan, atau reaksi tidak menyenangkan lainnya untuk membuat audiens menerima kesimpulan.

Demikian pula, apa contoh kekeliruan relevansi?

I) Daya Tarik Emosional: Beberapa kekeliruan relevansi mengeksploitasi atau mengambil keuntungan dari berbagai emosi manusia (takut, keinginan, kasihan, prasangka, fanatisme, mudah tertipu, rasa tidak aman, kesombongan, keangkuhan, kerendahan hati, rasa bersalah, kekaguman, kesetiaan, patriotisme, kebencian, dll.) daripada menyajikan bukti yang masuk akal dan relevan.

Demikian juga, apakah kesalahan logika mudah dikenali? Kekeliruan logika -- itu logis celah yang membatalkan argumen -- tidak selalu mudah dikenali . Daftar kami sama sekali bukan panduan lengkap untuk setiap formal dan informal kekeliruan , tetapi itu akan membantu Anda membangun argumen yang lebih baik dan mengidentifikasi logis salah langkah.

Dalam hal ini, apa saja jenis-jenis kekeliruan relevansi?

Kekeliruan Relevansi

  • Kekeliruan Informal.
  • Banding untuk Memaksa (argumentum ad baculum)
  • Banding untuk Kasihan (argumentum ad misericordiam)
  • Banding terhadap Emosi (argumentum ad populum)
  • Banding ke Otoritas (argumentum ad verecundiam)
  • Argumen Ad Hominem.
  • Banding untuk Ketidaktahuan (argumentum ad ignoratiam)
  • Kesimpulan yang Tidak Relevan (ignoratio elenchi)

Apa kesalahan dari bukti yang tidak mencukupi?

Sebuah logika kekeliruan - atau kekeliruan singkatnya – adalah argumen yang mengandung kesalahan dalam penalaran. Kekeliruan bukti yang tidak memadai adalah kesalahan dalam penalaran yang terjadi karena premis, meskipun secara logis relevan dengan kesimpulan, gagal memberikan cukup bukti untuk mendukung kesimpulan.

Direkomendasikan: